Laman

search

Jumat, 18 Maret 2011

Hari H dan D day


Pagi ini saya login fesbuk, trus ngeliat status Bang Hendra: "Semakin dkat dgn hari H" serta "Getting closer w/ the D day" dan saya pun jadi teringat dengan postingan saya yang di sini sama di sini. Kemudian, saya teringat *banyak banget ingetannya heheh* pula dengan obrolan bersama Ibu Dewi Utami sang program Director Radio Volare tentang rencana mengubah segmen di program Dunia Kampus.

Rencananya, segmen itu akan ngebahas Bahasa yang digunakan di media massa, maupun Bahasa yang seringkali penempatannya itu tidak pada tempatnya, kawan... Walopun saya sebetulnya juga lumayan dan bahkan sangat sering salah menggunakan diksi, tapi saya malah bersemangat riang gembira begitu usulan itu diajukan. Yeah, as I state many times di blog ini, bahwa saya cukup perhatian pada urusan B.A.H.A.S.A, begitulah..

enaaah, maka dari itu, statusnya Bang Hendra yang ngomongin hari H itu, membuat saya keinget sama saran Mba Temi untuk gabung di milis guyubbahasa. Saya pun search, dan menemukan blog ini. Dan menemukan postingan menarik, yang ada hubungannya sama hari H dan D day. Di blog saya sendiri, sudah terjadi 2 kali D day. Mau baca? Saya anggap mau hehe.. ada 2 versi: usia 21, dan usia 20. Yang usia 22 belum, kawan :D

Emang sebenernya, apaan sih ya hari H ato D day? Emangnya sama yah? Nah, tulisannya om Umbu Rey mungkin bisa menjawab pertanyaan saya. Silahkeun di baca. Saya copast dari site guyubbahasa tadi tuh.


Menurut kalender resmi tahun Masehi, hari Idulfitri tahun ini jatuh pada hari Rabu 1 Oktober 2008 . Akh, enggak benar itu! Yang benar, Idulfitri tahun 2008 akan jatuh pada hari-H. Kalau Anda tidak percaya, tunggulah nanti sampai waktunya tiba.
Para wartawan dan para pejabat di bidang keagamaan dan pejabat instansi yang terkait dengan urusan Idulfitri mulai dua minggu ke depan akan dengan lantang mengatakan Idulfitri itu adalah hari-H. Padahal, dalam kalender nasional nama hari yang kita kenal adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Cuma ada tujuh hari dan tidak ada itu yang namanya hari-H.
Entah mengapa disebut hari-H, saya tidak paham benar. Setelah tanya sana tanya sini, saya mendapat jawaban bahwa hari-H itu ada lantaran orang atau pejabat dan wartawan suka latah. Konon, hari-H itu muncul sebagai terjemahan D-Day dalam bahasa Inggiris.

Arti huruf D dalam D-Day itu tidak ada yang pasti. Kamus Wikipedia mengatakan, D-Day dapat juga berarti Day of Days. Istilah ini semula hanya digunakan di kalangan militer saja. Mungkin itu sebabnya D-Day lalu diterjemahkan menjadi hari-H. Cuma, istilah militer itu lalu dipakai untuk hari keagamaan, jadi ganjil juga rasanya.

Kebetulan sekali --mohon maaf sekali--Idullfitri tahun ini akan jatuh pada 1 Oktober (jika ditetapkan demikian) bersamaan dengan peristiwa kudeta berdarah tahun 1965 yang dilakukan oleh PKI pimpinan Aidit. Tanggal 1 Oktober 1965 itu adalah D-Day penculikan tujuh jenderal oleh PKI dan karena itu disebut Gestok atau Gerakan Satu Oktober. Tetapi, pemerintah Orde Baru pimpinan Soeharto menyebut D-Day PKI terjadi pada 30 September dan karena itu disebut G-30 S/PKI atau Gerakan 30 September.
Ada sebagian orang yang mengatakan D- adalah singkatan dari kata (Inggris) Decision. Jadi, D-Day adalah hari penentuan atau hari yang ditetapkan. Kalau demikian, huruf H dalam hari H itu singkatan dari kata apa? Ya, sudahlah, biarkanlah begitu.
Yang menjadi masalah kemudian adalah, apakah hari-H itu cuma sehari, ataukah dua hari karena Idulfitri ditetapkan jatuh pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2008. Tahun yang lalu dalam milis ini pernah juga disinggung secara singkat perkara hari-H itu lantaran penggunaannya terserah pada yang menyebutnya. Jadi, mana suka sajalah. Yang bingung orang yang baca!
Kantor Berita Antara akan cenderung mengatakan hari-H itu adalah tanggal 1 dan 2 Oktober. Jadi, H-1 (baca: Ha min satu) adalah "satu hari sebelum" tanggal 1 Oktober, dan H+1 (baca; Ha plus satu) adalah adalah "satu hari setelah" tanggal 2 Oktober.
Mengapa begitu, karena tidak ada ketentuan yang menetapkan bahwa hari-H itu cuma sehari. Artinya, boleh dua hari dan boleh juga tiga hari. Nah, yang bikin pusing, hari Idulfitri itu menurut ketentuan agama ada berapa harikah?
Jika Idulfitri itu jatuh pada hari Rabu 1 Oktober (tahun Masehi) maka hari dan tanggal itulah yang disebut hari-H, dan karena itu Kamis 2 Oktober merupakan masa libur tambahan.
Menurut saya, agaknya ada salah pengertian mengenai hari-H yang merupakan hari yang ditetapkan dan hari-H yang merupakan masa Lebaran.
Rekan-rekan FBMM mesti menetapkan hari H itu hari apakah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar